Terletak di deretan perbukitan sejuk di lereng Gunung Slamet, Desa Gunungagung, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah yang memadukan keaslian alam dengan denyut nadi perekonomian agraris yang terus berkembang. Berada pada ketinggian yang membuatnya dianugerahi hawa sejuk sepanjang tahun, desa ini tidak hanya menjadi lumbung sayuran bagi kawasan sekitarnya, tetapi juga menyimpan potensi tersembunyi sebagai destinasi wisata alam yang menarik untuk dijelajahi. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, Gunungagung menawarkan potret kehidupan pedesaan yang otentik, di mana masyarakatnya hidup dalam harmoni dengan alam sembari terus berupaya meningkatkan taraf hidup melalui berbagai sektor potensial.

Kombinasi antara bentang alam yang memukau, kesuburan tanah dan semangat gotong royong warganya menjadi fondasi utama bagi pembangunan desa. Berbagai program, termasuk pembangunan infrastruktur strategis, telah dan terus diupayakan oleh pemerintah desa bersinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak, untuk membuka akses dan mengoptimalkan potensi yang ada. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Gunungagung, dari kondisi geografis dan demografis, potensi ekonomi, daya tarik wisata, hingga dinamika sosial masyarakatnya.

Geografi dan Demografi Desa Gunungagung

Secara administratif, Desa Gunungagung tercatat dengan Kode Kemendagri 33.28.02.2014 dan merupakan salah satu dari 18 desa yang berada di wilayah Kecamatan Bumijawa. Lokasinya yang berada di bagian selatan Kabupaten Tegal menempatkannya sebagai salah satu desa di dataran tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, luas wilayah Desa Gunungagung mencapai 4,90 km² atau setara dengan 490 hektare. Wilayah ini mencakup 5,54% dari total luas Kecamatan Bumijawa yang sebesar 88,54 km².

Letak geografisnya berada di lereng salah satu gunung tertinggi di Jawa, yakni Gunung Slamet. Kondisi ini memberikan topografi desa yang didominasi oleh perbukitan dengan kontur tanah yang bervariasi dari landai hingga curam. Iklimnya tergolong sejuk dengan suhu udara yang relatif rendah, menjadikannya sangat ideal untuk pengembangan pertanian jenis hortikultura, khususnya sayur-mayur.

Adapun batas-batas wilayah administratif Kecamatan Bumijawa yang menaungi Desa Gunungagung ialah:

• Sebelah Utara: Kecamatan Balapulang dan Kecamatan Margasari

• Sebelah Timur: Kecamatan Bojong

• Sebelah Selatan: Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas

• Sebelah Barat: Kabupaten Brebes

Hingga akhir tahun 2024, data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tegal mencatat jumlah penduduk di seluruh Kecamatan Bumijawa mencapai 109.811 jiwa. Dengan luas total kecamatan, kepadatan penduduk rata-rata di wilayah ini berkisar 1.240 jiwa per km². Meskipun data populasi spesifik untuk Desa Gunungagung pada tahun terkini belum dirilis secara terpisah, data dari BPS pada tahun 2023 menunjukkan bahwa terdapat 342 keluarga pertanian di desa ini. Angka tersebut memberikan gambaran bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung bagi sebagian besar rumah tangga di Desa Gunungagung, sekaligus menegaskan identitasnya sebagai desa agraris.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian

Perekonomian Desa Gunungagung sangat bertumpu pada sektor agraris. Kesuburan tanah vulkanik dari Gunung Slamet menjadi anugerah yang dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk setempat untuk bercocok tanam. Komoditas utama yang dihasilkan ialah berbagai jenis sayuran dataran tinggi, seperti cabai, tomat, kubis, dan wortel. Hasil panen ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke berbagai wilayah di Kabupaten Tegal dan sekitarnya, menjadikannya salah satu sentra penghasil sayuran penting di kawasan ini.

Selain sayuran, masyarakat Desa Gunungagung juga mulai melirik potensi pengembangan budidaya kopi. Kondisi geografis dan ketinggian wilayah yang ideal membuat tanaman kopi, khususnya jenis arabika, dapat tumbuh dengan baik. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya diversifikasi pertanian untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi para petani. Pengembangan sektor kopi ini sejalan dengan tren agrowisata yang sedang berkembang, di mana kebun kopi dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Untuk mendukung geliat ekonomi tersebut, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas. Salah satu program signifikan yang pernah dilaksanakan yaitu program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung pada tahun 2022. Melalui program ini, telah dibangun jalan perkerasan beton sepanjang ratusan meter di salah satu dukuh di Desa Gunungagung. Menurut pernyataan Pemerintah Kabupaten Tegal pada saat itu, pembangunan akses jalan ini bertujuan untuk mempermudah mobilitas warga dan memperlancar distribusi hasil bumi. "Pembangunan infrastruktur ini adalah buah kolaborasi dan kerja sama warga desa yang didukung kekuatan TNI-Polri dan juga pemerintah, dengan harapan dapat menggerakkan perekonomian desa," demikian konteks yang disampaikan dalam rilis resmi pemerintah daerah.

Daya Tarik Wisata Alam

Keindahan alam Desa Gunungagung merupakan aset berharga yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Udara yang sejuk, pemandangan perbukitan hijau, serta kontur alam yang menantang menjadi daya tarik utama, khususnya bagi para pecinta kegiatan luar ruangan. Beberapa lokasi di desa ini sudah dikenal di kalangan terbatas sebagai tujuan wisata alam, di antaranya yaitu Batu Bligir dan Gunung Corong.

Batu Bligir merupakan formasi bebatuan alam yang unik dan menawarkan pemandangan lepas ke arah lembah di bawahnya. Lokasi ini sangat potensial untuk dijadikan sebagai spot fotografi dan area pandang. Sementara itu, Gunung Corong menawarkan jalur pendakian ringan (trekking) bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dari ketinggian tanpa harus melakukan pendakian yang ekstrem seperti ke puncak Gunung Slamet. Rute menuju lokasi-lokasi ini menyajikan hamparan lahan pertanian milik warga yang tertata rapi, memberikan pengalaman agrowisata yang otentik.

Pengembangan sektor pariwisata di Desa Gunungagung masih memerlukan perhatian lebih lanjut, terutama dalam hal pengelolaan, promosi, dan penyediaan fasilitas pendukung. Apabila dikelola secara profesional oleh pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau kelompok sadar wisata (Pokdarwis), bukan tidak mungkin Desa Gunungagung dapat menjadi salah satu destinasi ekowisata dan agrowisata unggulan di Kabupaten Tegal. Peningkatan akses jalan yang telah dilakukan menjadi modal awal yang sangat penting untuk membuka gerbang pariwisata di desa ini.

Infrastruktur dan Pembangunan

Pembangunan infrastruktur dasar terus menjadi fokus Pemerintah Desa Gunungagung dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung aktivitas ekonomi. Selain pembangunan jalan beton melalui program TMMD pada 2022, upaya peningkatan kualitas jalan desa dan jalan usaha tani terus dilakukan secara bertahap melalui alokasi dana desa dan sumber pendanaan lainnya. Aksesibilitas yang baik merupakan kunci untuk mengurangi biaya logistik pengangkutan hasil pertanian, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan para petani.

Di sektor pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan formal dari tingkat dasar hingga menengah tersedia di Kecamatan Bumijawa dan dapat diakses oleh anak-anak dari Desa Gunungagung. Demikian pula dengan layanan kesehatan, di mana pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Bumijawa menjadi rujukan utama bagi warga untuk mendapatkan pelayanan medis.

Pemerintah desa juga aktif dalam penyaluran program-program bantuan dari pemerintah pusat, seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Program-program seperti ini menunjukkan adanya peran aktif pemerintah dalam jaring pengaman sosial di tingkat desa. Ke depan, sinkronisasi antara pembangunan infrastruktur fisik, pengembangan ekonomi, dan peningkatan sumber daya manusia akan menjadi kunci keberhasilan Desa Gunungagung untuk menjadi desa yang mandiri dan sejahtera.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Desa Gunungagung sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Semangat ini tercermin dalam berbagai kegiatan komunal, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga partisipasi aktif dalam proyek pembangunan desa seperti yang terlihat pada program TMMD. Budaya gotong royong ini merupakan modal sosial yang kuat dan menjadi perekat hubungan antarwarga.

Sebagian besar penduduk Desa Gunungagung memeluk agama Islam, sehingga kegiatan keagamaan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tradisi-tradisi lokal yang bernapaskan Islam, seperti perayaan hari besar keagamaan, masih dilestarikan dengan baik dan menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh masyarakat.

Sebagai desa agraris, ritme kehidupan masyarakat banyak dipengaruhi oleh siklus pertanian. Dari masa tanam hingga panen, berbagai tradisi dan kearifan lokal dalam mengelola lahan masih dipertahankan oleh sebagian petani. Dalam menghadapi tantangan zaman, masyarakat Desa Gunungagung menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulunya sembari terbuka terhadap inovasi untuk kemajuan bersama. Dengan segala potensi yang dimilikinya, Desa Gunungagung berdiri sebagai representasi desa di lereng Gunung Slamet yang tangguh, produktif, dan penuh harapan untuk masa depan yang lebih cerah.